


MAKALAH
“BIOELEKTRIK”
-Prekaman Aktifitas listrik dan prinsip perekaman listrik Tubuh Elektroensefalografi , Elektromyography dan Elektrokardiogram-

Disusun
O
L
E
H
KELOMPOK
V
Jenly Pangumpia
Julitsen Aloanis
Jinindi Raung
Kusno
Kansil
Reinhart Kaluminti
Sunardi
Yulia
Pondean
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
IPA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS
NEGERI MANADO
2014/2015

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Listrik berperan penting di dalam kontrol sistem fungsi tubuh manusia.
Muatan listrik menentukan respon seluler terhadap stimulasi, meliputi resting
state, treshold state, active state. Resting state adalah respon dasar sel saat
besar stimulasi di bawah batas minimum aktifasi sel; threshold state adalah
respon sel saat besar stimulasi mencapai batas minimum aktifasi sel; active
state adalah respon sel saat besar stimulasi melebihi batas minimum aktifasi
sel. Bentuk aktifasi sel beragam, bergantung jenis dan fungsi sel, contoh : sel
endokrin mensekresi hormone, sel B limfosit mensekresi antibodi, sel makrofag
yang melakukan fagositosis dan sel otot yang berkontraksi.
B. RumusanMasalah
1.
Apa itu Perekaman Aktifitas Listrik ?
2.
Apa itu prinsip perekaman tubuh Elektroensefalografi ?
3.
Apa itu prinsip perekaman tubuh Elektromyography?
4.
Apa itu prinsip perekaman tubuh Elektrokardiogram?
C. Tujuan
Untuk mengetahui Apa
Itu Perekaman Aktifitas Listrik ,dan dapat mendeskripsikan prinsip perekaman
tubuh Elektroensefalografi, Elektromyography dan Elektrokardiogram.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perekaman Aktifitas Listrik
Aktifitas listrik
tubuh dapat direkam dan diamati dengan menggunakan alat khusus yang disebut
EEG, EMG dan EKG. EEG (encephalography) adalah alat yang dapat merekam akifitas
listrik otak, sedangkan EMG (elektromyography) merupakan alat perekam aktifitas
listrik otot rangka. EKG (elektrocardiography) merekam aktifitas listrik
jantung.
Upaya merekam
aktifitas listrik tubuh dilakukan dengan menggunakan tranducer. Tranducer
merupakan bahan tertentu yang bersifat konduktan listrik dan mampu mengubah
energi listrik menjadi bentuk lain, seperti kinetik atau termal. Aktifitas
listrik yang ditangkap oleh tranducer kemudian diamplifikasi dengan tujuan
memperbesar sinyal yang ditangkap sehingga dapat diamati dengan lebih
jelas.Secara umum alat EEG, EMG dan EKG menggunakan prinsip kerja tranduksi dan
amplifikasi ini. Penggunaan alat perekam
aktifitas listrik tubuh dalam praktek medis ditujukan untuk membantu diagnosis
kelainan yang terjadi dan terapi. EKG misalnya, merupakan standar emas di dalam
penegakan diagnosis berbagai kelainan jantung, seperti : infarc myocard acute
(IMA) dan blokade impuls. Khusus EKG,
perekaman menggunakan lebih dari satu elektroda tranducer, yaitu terdiri dari
tiga elektroda extremitas dan enam elektroda yang diletakan di dinding dada.
Perekaman EKG dapat menentukan beda potensial pada satu titik kedudukan
(unipolar) dan beda potensial antara dua titik kedudukan (bipolar). Beda
potensial bipolar yang diukur adalah antara tangan kanan dengan tangan kiri
(lead I), tangan kanan dengan kaki kiri (lead II) dan tangan kiri dengan kaki
kiri (lead III).
Hasil pengukuran beda potensial lead I menunjukan tangan
kanan lebih negatif dibandingkan tangan kiri. Sedangkan pada lead II menunjukan
tangan kananlebih negatif dari kaki kiri dan pada lead III tangan kiri lebih
negatif daripada kaki kiri. Dengan demikian arah vektor lead II adalah
resulatante dari lead I dan lead III.

Dasar perekaman EKG adalah propagasi impuls depolarisasi dan
repolarisasi. Arah propagasi depolarisasi dan repolarisasi pada umunya tiap sel
adalah bolak-balik, namun khusus pada sel jantung arah propagasi satu arah. Kekhasan
otot jantung yang lain adalah memiliki serabut konduksi tersendiri, yaitu : sa
node, av node, bundle of his dan serabut purkinje. Hasil rekaman EKG merupakan resultante dari
arah propagasi impuls yang merujuk dari sa node menuju ke apex jantung. Defleksi
positif ditunjukan bila arah propagasi mendekati elektroda, sedangkan defleksi
negatif muncul bila arah propagasi menjauhi elektroda. Elektroda yang dilalui
oleh propagasi impuls akan menghasilkan bentukan bifasik. Model EKG normal
adalah hasil rekaman dari elektroda lead II. Hal ini didasarkan pada arah
vektor lead II yang searah dengan propagasi impuls jantung. Rekaman EKG normal
dari lead II terdiri dari gelombang p, kompleks qrs dan gelombang t. Gelombang
p menunjukan depolarisasi atrium, sedangkan kompleks qrs menggambarkan
depolarisasi ventrikel dan gelombang t menggambarkan repoalrisasi ventrikel.
Fase repolarisasi atrium tidak nampak oleh karena bersamaan dengan depolarisasi
ventrikel.
![]() |
Interval
antar gelombang menunjukan kualitas konduksi impuls. RR interval mewakili jedah
waktu antara satu impuls dengan impuls berikutnya dan mewakili kualitas dan
frekuensi irama jantung. PR interval mewakili kualitas konduksi impuls dari sa
node melewati av node hingga mencapai dinding ventrikel mengalami depolarisasi.
Lebar kompleks qrs menggambarkan periode depolarisasi dinding ventrikel.
Sedangkan ST segment adalah waktu yang dibutuhkan dari peralihan fase
depolarisasi ventrikel menjadi repolarisasi ventrikel. Interval yang memanjang
menunjukan kualitas konduksi yang memburuk, misalnya blokade pada salah satu
serabut konduksi. Hasil rekaman EKG di
luar lead II merupakan hasil rekaman yang khas pada lokasi perekaman dimana
elektroda diletakan. Pembacaan hasi rekaman tersebut perlu mempertimbangkan
posisi elektroda dan memahami arah propagasi impuls dan vektor jantung.
B. Prinsip Perekaman listrik Tubuh
1. Elektrokardiografi ( Ekg ).
Elektrokardiografi (EKG) adalah pemeriksaan penunjang jantung tertua,
sejak permulaan abad 20. Walaupun sudah tua EKG masih merupakan pemeriksaan
yang penting, dan tak tergantikan dengan pemeriksaan-pemeriksaan lain yang
lebih baru.Jika Anda pernah berurusan dengan tenaga kesehatan, hampir pasti
Anda pernah mendengar, bahkan melihat EKG. Saat ini pemeriksaan EKG sudah
merupakan bagian pemeriksaan rutin untuk setiap pemeriksaan kesehatan dasar.
Termasuk juga sebagai persyaratan pemeriksaan kesehatan dasar untuk karyawan
baru, melanjutkan sekolah, atau masuk asuransi.Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari
aktifitas listrik jantung. Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu grafik yang
menggambarkan rekaman listrik jantung. Aktifitas listrik jantung dicatat dan
direkam melalui elektroda – elektroda yang dipasang pada permukaan tubuh http://makalahcentre.blogspot.co.id/2010/11/makalah-elektrokardiogram-ekg.html
.Pengertian Elektrokardiografi sesuai namanya adalah pemeriksaan atau pencatatan
(= grafi) aktivitas listrik (= elektro) jantung (= kardio). Pemeriksaan
aktivitas listrik jantung.Kerja jantung yang utama adalah memompa darah. Bahasa
medisnya kontraksi. Kontraksi dapat terjadi karena adanya aktivitas listrik
jantung. Aktivitas listrik inilah yang direkam oleh EKG. Jantung yang normal
akan memberikan gambaran rekaman dengan pola tertentu. Pola rekaman yang tidak
normal memberi petunjuk adanya kelainan jantung.

EKG dapat memberikan data yang mendukung diagnosis dan
pada beberapa kasus penting untuk penetalaksanaan pasien. EKG penting untuk
diagnosis dan penatalaksanaan kelainan irama jantung. EKG membantu mendiagnosis
penyebab nyeri dada, dan ketepatan penggunaan trombolisis pada infark miokard
tergantung padanya. EKG dapat membantu mendiagnosis penyebab sesak nafas.(4)
Karena aktivitas
listrik memicu aktivitas mekanis, kelainan pola listrik biasanya disertai oleh
kelainan aktivitas kontraktil jantung. Evaluais terhadap EKG dapat memberikan
informasi yang berguna mengenai status jantung, termasuk kecepatan denyut,
irama dan kesehatan otot-ototnya. Untuk memperoleh rekaman EKG, dipasang elektroda-elektroda di kulit pada
tempat-tempat tertentu. Lokasi penempatan elektroda sangat penting
diperhatikan, karena penempatan yang salah akan menghasilkan pencatatan yang
berbeda.

Terdapat 2 jenis
sandapan pada EKG, yaitu :
1. Sandapan Bipolar
Mengukur perbedaan
potensial medan bioelektrik aktivitas jantung pada bidang frontal tubuh.
Dinamakan sandapan bipolar
karena sandapan ini hanya merekam perbedaan potensial dari 2 elektroda,
sandapan ini ditandai dengan angka romawi I,II dan III.
ü
Sandapan
I

ü
Sandapan
II

ü
Sandapan
III

2. Sandapan Unipolar
Sandapan unipolar terbagi menjadi 2
bagian yaitu :
Ø
Sandapan
unipolar ekstremitas
Merekam besar potensial listrik pada satu ekstremitas, elektroda
eksplorasi diletakkan pada ekstremitas yang akan diukur. Gabungan
elektroda-elektroda pada ekstremitas yang lain membentuk elektroda indiferen.

*aVR : merekam potensial listrik pada tangan kanan (RA)
yang bermuatan (+),dan elektroda (-) gabungan tangan kiri dan kaki kiri
membentuk elektroda indifiren.

* aVL : merekam potensial listrik pada tangan kiri (LA) yang bermuatan (+), dan muatan (-) gabungan tangan kanan dan kaki kiri membentuk elektroda indifiren.

* aVF : merekam potensial listrik pada kaki kiri (LF) yang bermuatan (+) dan elektroda (-) dari gabungan tangan kanan dan kaki kiri membentuk elektroda indifiren.
Ø
Sandapan unipolar prekordial


Sandapan
|
Sudut
|
Sandapan Inferior
II
III
aVF
|
+ 60 o
+ 120 o
+ 90 o
|
Sandapan lateral kiri
I
aVL
|
+ 0 o
- 30 o
|
Sandapan aVR
|
- 150 o
|
![]() |
![]() |
Rekaman
potensial (pada bidang horizontal) dari satu titik di permukaan dada
•
V1 :
SIC 4 garis sternal kanan
•
V2 :
SIC 4 garis sternal kiri
•
V3 :
antara V2 dan V4
•
V4 :
SIC 5 garis midclavicular kiri
•
V5 :
SIC 5 garis aksilaris anterior kiri
•
V6 :
SIC 5 garis aksilaris media kiri

•
Ventrikel
kanan terletak di antero medial
•
Ventrikel
kiri terletak di anterolateral
•
Sandapan
V1 dan V2 terletak di atas ventrikel kanan
•
Sandapan V3 dan V4 di atas septum interventrikulare
•
Sandapan
V5 dan V6 di atas ventrikel kiri
Rekaman listrik jantung
yang dihasilkan EKG dapat memberi petunjuk adanya beberapa kelainan jantung
seperti:
·
Gangguan irama jantung
·
Penyakit jantung koroner
·
Serangan jantung
·
Penebalan otot jantung dan pembesaran rongga
jantung
·
Denyut dan irama jantung
·
Posisi jantung di dalam rongga dada.
·
Penebalan otot jantung (hipertrofi).
·
Kerusakan bagian jantung.
·
Gangguan aliran darah di dalam jantung.
Rekaman EKG sangat bermanfaat memberikan informasi tentang berbagai
kelainan jantung. Meskipun demikian, tidak semua kondisi jantung bisa dinilai
dengan EKG.Misalnya, EKG tidak dapat menilai kemampuan kontraksi atau pompa
jantung. Artinya dokter jantung tidak dapat menentukan apakah pompa jantung
masih baik atau tidak dengan melihat EKG.EKG tidak dapat menentukan ada
tidaknya kebocoran katup atau sekat jantung. EKG juga tidak dapat menentukan
ada tidaknya penyempitan katup jantung. Apalagi menentukan berat ringannya
kebocoran atau penyempitan katup jantung. Pemeriksaan ekokardiografi adalah
pemeriksaan standar untuk menilai kelainan katup seperti ini.

Untuk
membaca EKG secara mudah dan tepat, sebaiknya setiap EKG dibaca mengikuti
urutan petunjuk di bawah ini
1.
Irama
Pertama-tama
tentukan irama sinus atau bukan. Apabila setiap kompleks QRS didahului oleh
sebuah gelombang P berarti irama sinus, kalau tidak, maka berarti bukan irama
sinus.Bukan irama sinus dapat berupa suatu aritmia yang mungkin fibrilasi, blok
AV derajat dua atau tiga, irama jungsional, takikardia ventrikular, dan
lain-lain.
2.
Laju QRS (QRS Rate)
Pada
irama sinus, laju QRS normal berkisar antara 60 - 100 kali/min, kurang dari 60
kali disebut bradikardia sinus, lebih dari 100 kali disebut takikardia sinus.
Laju
QRS lebih dari 150 kali/min biasanya disebabkan oleh takikardia
supraventrikular (kompleks QRS sempit), atau takikardia ventrikular (kompleks
QRS lebar). Pada blok AV derajat tiga, selain laju QRS selalu harus dicantumkan
juga laju gelombang P (atrial rate).
EKG
normal selalu regular. Irama yang tidak regular ditemukan pada fibrilasi
atrium, atau pada keadaan mana banyak ditemukan ekstrasistol (atrium maupun
ventrikel), juga pada sick sinus syndrome.
3.
Aksis
Aksis
normal selalu terdapat antara -30° sampai +110°. Lebih dari -30° disebut
deviasi aksis kiri, lebih dari +110° disebut deviasi aksis kanan, dan bila
lebih dari +180° disebut aksis superior.
Kadang
kadang aksis tidak dapat ditentukan, maka ditulis undeterminable, misalnya pada
EKG dimana defleksi positif dan negatif pada kompleks QRS di semua sandapan
sama besarnya.
4. Interval
-PR
Interval PR normal adalah kurang
dari 0,2 detik. Lebih dari 0.2 detik disebut blok AV derajat satu. Kurang dari
0,1 detik disertai adanya gelombang delta menunjukkan Wolff-Parkinson- White
syndrome.
![]() |
|||
![]() |
|||
5. Morfologi
a. Gelombang P
Gelombang
P adalah representasi dari depolarisasi atrium.Perhatikan apakah kontur
gelombang P normal atau tidak. Apakah ada P-pulmonal atau P-mitral.
b. Kompleks QRS

c.
Segmen ST
Elevasi
segmen ST menandakan infark miokard akut (tentukan bagian mana dari jantung
yang mengalami infark). Depresi segmen ST menandakan iskemia.

Gelombang
T yang datar (flat 7) menandakan iskemia. Gelombang T terbalik (T-inverted)
menandakan iskemia atau mungkin suatu aneurisma. Gelombang T yang runcing
menandakan hiperkalemia.
e. Gelombang U
Gelombang
U yang sangat tinggi (> gel. T) menunjukkan hipokalemi. Gelombang U yang
terbalik menunjukkan iskemia miokard yang berat.
2.
Elektromyography
(EMG)
a.
Pengertian
https://mankbore.wordpress.com/2010/12/13/elektromiografi-emg/.
Elektromiografi (EMG) adalah teknik untuk mengevaluasi dan rekaman aktivitas
listrik yang dihasilkan oleh otot rangka. EMG dilakukan menggunakan alat yang
disebut Electromyograph, untuk menghasilkan rekaman yang disebut
Elektromiogram. Sebuah. Electromyograph mendeteksi potensial listrik yang
dihasilkan oleh sel-sel otot ketika sel-sel ini elektrik atau neurologis
diaktifkan. Sinyal dapat dianalisis untuk mendeteksi kelainan medis, tingkat aktivasi,
perintah rekrutmen atau untuk menganalisa biomekanik gerakan manusia atau
hewan.
b.
Sejarah
Didokumentasikan percobaan pertama tentang EMG dimulai dengan karya-karya
Francesco Redi pada tahun 1666. Redi menemukan otot yang sangat khusus dari
ikan pari listrik (Electric Eel) yang menghasilkan listrik. Pada 1773, Walsh
telah mampu menunjukkan bahwa jaringan otot ikan Eel itu bisa menghasilkan
percikan listrik. Pada tahun 1792, publikasi berjudul De Viribus Electricitatis
di Motu Musculari Commentarius muncul, ditulis oleh Luigi Galvani, di mana
penulis menunjukkan bahwa listrik bisa memulai kontraksi otot. Enam dekade
kemudian, pada tahun 1849, Dubois-Raymond menemukan bahwa hal itu juga
memungkinkan untuk merekam aktivitas listrik selama kontraksi otot sukarela.
Rekaman sebenarnya pertama kegiatan ini dibuat oleh Marey pada tahun 1890, yang
juga memperkenalkan elektromiografi panjang. Pada tahun 1922, Gasser dan
Erlanger digunakan osiloskop untuk menampilkan sinyal-sinyal listrik dari otot.
Karena sifat stokastik dari sinyal myoelectric, hanya informasi yang kasar
dapat diperoleh dari pengamatan tersebut. Kemampuan mendeteksi sinyal
elektromiografi meningkat secara stabil dari tahun 1930 hingga tahun 1950-an,
dan peneliti mulai menggunakan elektroda ditingkatkan lebih luas untuk studi
otot. Penggunaan klinis permukaan EMG (sEMG) untuk pengobatan gangguan yang
lebih spesifik dimulai pada 1960-an. Hardyck dan peneliti nya adalah (1966)
yang pertama menggunakan sEMG. Pada awal 1980-an, Cram dan Steger memperkenalkan
metode klinis untuk memindai berbagai otot menggunakan perangkat pendeteksi
EMG. Hal ini tidak sampai tengah 1980-an yang integrasi teknik dalam elektroda
telah cukup maju untuk memungkinkan batch produksi dari instrumentasi kecil dan
ringan yang dibutuhkan dan amplifier. Saat ini, sejumlah amplifier yang cocok
tersedia secara komersial. Pada awal 1980-an, kabel yang menghasilkan sinyal
dalam rentang mikrovolt diinginkan menjadi tersedia. Penelitian terbaru telah
menghasilkan pemahaman yang lebih baik dari sifat-sifat permukaan rekaman EMG.
Permukaan elektromiografi semakin digunakan untuk merekam dari otot-otot yang
dangkal di protokol klinis atau kinesiological, dimana elektroda intramuskular
digunakan untuk menyelidiki otot dalam atau aktivitas otot lokal.
c. Pemanfaatan EMG Dalam Ilmu Kesehatan
Ada banyak aplikasi untuk penggunaan EMG. EMG digunakan secara klinis
untuk diagnosis masalah neurologis dan neuromuskular. Hal ini digunakan
diagnosa oleh laboratorium kiprah dan oleh dokter terlatih dalam penggunaan
biofeedback atau penilaian ergonomis. EMG juga digunakan dalam berbagai jenis
laboratorium penelitian, termasuk mereka yang terlibat dalam biomekanik,
kontrol motor, fisiologi neuromuskuler, gangguan gerak, kontrol postural, dan
terapi fisik
Sinyal EMG digunakan dalam aplikasi klinis dan biomedis. EMG digunakan
sebagai alat diagnostik untuk mengidentifikasi penyakit neuromuskuler, menilai
nyeri punggung bawah, kinesiologi, dan gangguan kontrol motor. sinyal EMG juga
digunakan sebagai sinyal kontrol untuk perangkat palsu seperti buatan tangan,
lengan, dan tungkai bawah.
d.
Prosedur
Kerja EMG
Ada dua jenis EMG digunakan secara luas: EMG permukaan dan intramuskular
(jarum dan fine-kawat) EMG. Untuk melakukan EMG intramuskular, jarum elektroda
atau jarum mengandung dua elektroda-kawat halus dimasukkan melalui kulit ke
dalam jaringan otot. Seorang yang sudah terlatih atau profesional (seperti
physiatrist, ahli saraf, atau terapis fisik) mengamati aktivitas listrik ketika
memasukkan elektroda. Kegiatan insersional memberikan informasi berharga
tentang keadaan otot dan saraf yang innervating. Otot normal saat kegiatan
istirahat, sinyal-sinyal listrik normal ketika jarum dimasukkan ke dalamnya.
Kemudian aktivitas listrik dipelajari ketika otot yang diam. Aktivitas spontan
abnormal mungkin menunjukkan beberapa saraf atau kerusakan otot. Kemudian
pasien diminta untuk kontrak otot lancar. Bentuk, ukuran, dan frekuensi potensi
unit motor yang dihasilkan tentukan. Kemudian elektroda ditarik beberapa
milimeter, dan sekali lagi kegiatan ini dianalisa sampai setidaknya 10-20 unit
telah dikumpulkan. Setiap lagu elektroda hanya memberikan gambaran yang sangat
lokal dari aktivitas seluruh otot. Karena otot berbeda dalam struktur batin,
elektroda harus ditempatkan pada berbagai lokasi untuk mendapatkan penelitian
yang akurat.
Intramuscular EMG dapat dianggap terlalu invasif atau tidak perlu dalam
beberapa kasus. Sebaliknya, permukaan elektroda dapat digunakan untuk memantau
gambaran umum aktivasi otot, sebagai lawan kegiatan hanya beberapa serat
seperti yang diamati menggunakan EMG intramuskular. Teknik ini digunakan dalam
beberapa jenis, misalnya, di klinik fisioterapi, aktivasi otot dipantau
menggunakan EMG permukaan dan pasien memiliki stimulus auditori atau visual
untuk membantu mereka tahu kapan mereka mengaktifkan otot (biofeedback).
Sebuah unit motor didefinisikan sebagai satu neuron motor dan semua serat
otot itu innervates. Ketika kebakaran unit motor, dorongan (disebut potensial
aksi) dilakukan menuruni neuron motor ke otot. Daerah mana kontak saraf otot
disebut sambungan neuromuskuler, atau akhir pelat motor. Setelah potensial aksi
ditransmisikan di persimpangan neuromuskuler, suatu potensial aksi adalah
elicited di semua serat otot diinervasi dari unit motor tertentu. Jumlah dari
semua aktivitas elektrik ini dikenal sebagai potensial aksi unit motor (MUAP).
Kegiatan ini elektropsikologi dari unit motor multiple sinyal biasanya
dievaluasi selama EMG sebuah. Komposisi unit motor, jumlah serat otot per unit
motor, jenis metabolisme dari serat otot dan berbagai faktor lainnya
mempengaruhi bentuk potensi motor unit di myogram tersebut.
Uji konduksi saraf juga sering dilakukan pada waktu yang sama sebagai EMG
untuk mendiagnosa penyakit saraf.
Beberapa pasien dapat menemukan prosedur agak menyakitkan, sedangkan yang
lain hanya mengalami sedikit ketidaknyamanan ketika jarum dimasukkan. Otot atau
otot sedang diuji mungkin sedikit sakit untuk satu atau dua hari setelah
prosedur.
e.
Hasil Kerja
EMG
1. Hasil
Normal
Jaringan otot saat istirahat biasanya elektrik aktif. Setelah aktivitas
listrik yang disebabkan oleh iritasi subsidi penyisipan jarum, Electromyograph
harus mendeteksi ada aktivitas spontan abnormal (yaitu, otot pada istirahat
harus elektrik diam, dengan pengecualian daerah sambungan neuromuskuler, yang,
dalam keadaan normal , sangat spontan aktif). Ketika otot secara sukarela
dikontrak, potensial aksi mulai muncul. Sebagai kekuatan kontraksi otot
meningkat, serat otot lebih banyak dan lebih menghasilkan potensial aksi. Ketika
otot sepenuhnya dikontrak, ada akan muncul sebuah kelompok teratur potensi
tindakan tarif yang bervariasi dan amplitudo (a perekrutan lengkap dan pola
interferensi)
1. Hasil
Abnormal
EMG digunakan untuk mendiagnosa penyakit yang umumnya dapat
diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori berikut: neuropati, penyakit
sambungan neuromuskuler dan myopathies.
Penyakit neuropatik memiliki
karakteristik berikut mendefinisikan EMG:
ü Sebuah amplitudo potensial aksi yang dua kali normal
karena peningkatan jumlah serat per unit motor karena reinervasi dari serat
denervasi
ü Peningkatan durasi aksi potensi
ü Penurunan jumlah unit motor di otot (seperti yang
ditemukan menggunakan teknik nomor motor unit estimasi
Penyakit miopati memiliki
karakteristik EMG menentukan:
ü Penurunan durasi tindakan potensial
ü Penurunan di daerah tersebut untuk rasio amplitudo potensial aksi
ü Penurunan jumlah unit motor di otot (dalam kasus yang sangat
parah saja)
Karena individualitas masing-masing pasien dan penyakit, beberapa
karakteristik ini mungkin tidak muncul dalam setiap kasus.
Hasil abnormal dapat disebabkan oleh kondisi medis berikut (harap dicatat
ini adalah tempat di dekat sebuah daftar lengkap dari kondisi yang dapat
mengakibatkan EMG abnormal):
· Beralkohol
neuropati
· Amyotrophic
lateral sclerosis
· Sindrom
kompartemen anterior
· Aksiler
saraf disfungsi
· Distrofi
otot Becker
· Brakialis
plexopathy
· Carpal
tunnel syndrome
· Centronuclear
miopati
· Serviks
spondylosis
· Charcot-Marie-Tooth
penyakit
· Kronis
kekebalan demielinasi Poli [radiculo] neuropati (CIDP)
· Disfungsi
saraf Common peroneal
· Denervasi
(stimulasi saraf berkurang)
· Dermatomiositis
· Distal
disfungsi saraf median
· Duchenne
distrofi otot
· acioscapulohumeral distrofi otot (Landouzy-Dejerine)
· Paralisis
periodik Keluarga
· Disfungsi
saraf femoralis
· Kolom
kondisi
· Friedreich
ataxia
· Guillain-Barre
· Lambert-Eaton
Sindrom
· Mononeuritis
multiplex
· Mononeuropathy
· Penyakit
Motor neuron
· Beberapa
sistem atrofi
· Myasthenia
gravis
· Miopati
(otot degenerasi, yang dapat disebabkan oleh sejumlah gangguan, termasuk
distrofi otot)
· Myotubular
miopati
· Neuromyotonia
· Peripheral
neuropati
· Poliomyelitis
· Polymyositis
· Radial
disfungsi saraf
· Disfungsi
siatik saraf
· Polineuropati
sensorimotor
· Tidur
bruxism
· Spinal
stenosis
· Thyrotoxic
paralisis periodik
· Disfungsi
tibial saraf
· Ulnaris
saraf disfungsi
f.
Dekomposisi
Sinyal EMG
Sinyal EMG pada dasarnya terdiri dari ditumpangkan potensi unit motor
tindakan (MUAPs) dari beberapa unit motor. Untuk analisis yang menyeluruh,
sinyal EMG diukur dapat dipecah menjadi MUAPs konstituen mereka. MUAPs dari
unit motor yang berbeda cenderung memiliki bentuk karakteristik yang berbeda,
sedangkan MUAPs dicatat oleh elektroda yang sama dari unit motor yang sama
biasanya sama. Terutama ukuran MUAP dan bentuk tergantung pada tempat elektroda
terletak sehubungan dengan serat sehingga dapat tampil berbeda jika posisi
bergerak elektroda. dekomposisi EMG adalah non-sepele, meskipun banyak metode
telah diusulkan.
2.
Encephalography (EEG)


Transformasi
sinyal EEG menjadi suatu model, merupakan suatu cara yang sangat efektif dalam
membantu klasifikasi sinyal EEG, mengidentifikasi serta mengestimasi spektrum
sinyal EEG. Sinyal EEG mengandung komponen-komponen tertentu, yang dikenal
sebagai gelombang alfa (8-13 Hz), beta (14-30 Hz), teta (4-7 Hz), dan delta
(0.5-3 Hz), sehingga transformasi sinyal EEG menjadi daerah-daerah frekuensi
merupakan hal yang sangat berguna, terutama dalam identifikasi
gelombang-gelombang di otak.
- Alfa 8 – 13 Hz Relaks, mata tertutup
- Beta > 14 Hz Aktifitas/ berfikir
- Teta 4 – 7 Hz Tidur ringan/ stres emosional
- Delta 0,5 – 3 Hz
Tidur nyenyak
Berikut ini adalah
penjelasan singkat mengenai karakteristik empat jenis gelombang otak yang
umumnya muncul pada setiap orang :

Gelombang Gamma cenderung merupakan yang terendah dalam amplitudo dan gelombang paling cepat. Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang sangat tinggi, misalnya sedang berada di arena pertandingan, perebutan kejuaraan, tampil dimuka umum, sangat panik, ketakutan, kondisi ini dalam kesadaran penuh. Berdasarkan penyelidikan Dr. Jeffrey D. Thompson (Center for Acoustic Research) di atas gelombang gamma sebenarnya masih ada lagi yaitu gelombang Hypergamma ( tepat 100 Hz ) dan gelombang Lambda (tepat 200 Hz), yang merupakan geolombang-gelombang supernatural atau berhubungan dengan kemampuan yang luar biasa.
3.
BETA (di atas 12 hz atau dari 12 hz s/d 20 hz)

4.
ALPHA ( 8 hz –
12 hz )
Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang yang mengalami relaksaksi atau mulai istirahat dengan tanda-tanda mata mulai menutup atau mulai mengantuk. Gelombang Alpha: Kreativitas, Relaksasi, Visualisasi Gelombang otak Alpha (8-13 Hz) sangat kontras dibandingkan dengan kondisi Beta. Kondisi relaks mendorong aliran energi kreativitas dan perasaan segar, sehat. Kondisi gelombang otak Alpha ideal untuk perenungan, memecahkan masalah, dan visualisasi, bertindak sebagai gerbang kreativitas kita. Anda menghasilkan gelombang alpha setiap akan tidur, tepatnya masa peralihan antara sadar dan tidak sadar. Fenomena alpha banyak dimanfaatkan oleh para pakar hypnosis untuk mulai memberikan sugesti kepada pasiennya. Orang yang memulai meditasi (meditasi ringan) juga menghasilkan gelombang alpha. Frekwensi alpha 8 -12 hz , merupakan frekwensi pengendali, penghubung pikiran sadar dan bawah sadar. Anda bisa mengingat mimpi Anda, karena Anda memiliki gelombang alpha. Kabur atau jelas sebuah mimpi yang bisa Anda ingat, tergantung kualitas dan kuantitas gelombang alpha pada saat Anda bermimpi. Alpha adalah pikiran yang paling cocok untuk pemrograman bawah sadar.

Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang yang mengalami relaksaksi atau mulai istirahat dengan tanda-tanda mata mulai menutup atau mulai mengantuk. Gelombang Alpha: Kreativitas, Relaksasi, Visualisasi Gelombang otak Alpha (8-13 Hz) sangat kontras dibandingkan dengan kondisi Beta. Kondisi relaks mendorong aliran energi kreativitas dan perasaan segar, sehat. Kondisi gelombang otak Alpha ideal untuk perenungan, memecahkan masalah, dan visualisasi, bertindak sebagai gerbang kreativitas kita. Anda menghasilkan gelombang alpha setiap akan tidur, tepatnya masa peralihan antara sadar dan tidak sadar. Fenomena alpha banyak dimanfaatkan oleh para pakar hypnosis untuk mulai memberikan sugesti kepada pasiennya. Orang yang memulai meditasi (meditasi ringan) juga menghasilkan gelombang alpha. Frekwensi alpha 8 -12 hz , merupakan frekwensi pengendali, penghubung pikiran sadar dan bawah sadar. Anda bisa mengingat mimpi Anda, karena Anda memiliki gelombang alpha. Kabur atau jelas sebuah mimpi yang bisa Anda ingat, tergantung kualitas dan kuantitas gelombang alpha pada saat Anda bermimpi. Alpha adalah pikiran yang paling cocok untuk pemrograman bawah sadar.

Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang mengalami tidur ringan, atau sangat mengantuk. Gelombang Theta: Relaksasi mendalam, Meditasi, Peningkatan Memori Lebih lambat dari Beta, kondisi gelombang otak Theta (4-8 Hz) muncul saat kita bermimpi pada tidur ringan. Atau juga sering dinamakan sebagai mengalami mimpi secara sadar. Frekuensi Theta ini dihubungkan dengan pelepasan stress dan pengingatan kembali memori yang telah lama. Kondisi “senjakala” (twilight) dapat digunakan untuk menuju meditasi yang lebih dalam, menghasilkan peningkatan kesehatan secara keseluruhan, kebutuhan kurang tidur, meningkatkan kreativitas dan pembelajaran.Tanda-tandanya napas mulai melambat dan dalam. Selain orang yang sedang diambang tidur, beberapa orang juga menghasilkan Gelombang Otak (Brainwave) ini saat trance, hypnosis, meditasi dalam, berdoa, menjalani ritual agama dengan khusyu. Orang yang mampu mengalirkan energi chi, prana atau tenaga dalam, juga menghasilkan Gelombang Otak (Brainwave) theta pada saat mereka latihan atau menyalurkan energinya kepada orang lain.
Dengan
latihan, kita dapat memanfaatkan Gelombang Otak (Brainwave) Theta untuk tujuan
yang lebih besar, yaitu memasuki kondisi meditasi yang sangat dalam, namun,
biasanya begitu Anda telah mencapai theta, anda menjadi mudah tertidur.
Disinilah alasan bahwa gelombang Alpha adalah keadaan utama untuk pemrograman
pikiran bawah sadar Anda. Jika anda ingin bereksperimen dengan meditasi melalui
Gelombang Otak (Brainwave) theta, duduklah tegak untuk tetap sadar dan mencegah
dari tertidur.
Kemudian,
bayi dan balita rata-rata tidur lebih dari 12 jam dalam sehari. Itulah mengapa
otak anak-anak selalu dalam fase gelombang alpha dan theta. Perlu diingat,
gelombang alpha dan theta adalah gelombang pikiran bawah sadar. Oleh sebab itu,
anak-anak cepat sekali dalam belajar dan mudah menerima perkataan dari orang
lain apa adanya. Gelombang Otak (Brainwave) ini juga menyebabkan daya imajinasi
anak-anak luar biasa. Ketika mereka bermain mobil-mobilan misalnya, imajinasi
mereka aktif dan permainan menjadi sangat seru.
Pernahkah
Anda mendengar berita kecelakaan yang menewaskan banyak korban, tapi keajaiban
terjadi di situ? Di beritakan seorang anak bayi selamat dari kecelakaan maut
tersebut. Gelombang Otak (Brainwave) theta juga dikenal sebagai “gelombang
ajaib”, karena berkaitan dengan kekuatan psikis. Berdasarkan penyelidikan para
ahli, bahwa banyak terjadi kecelakaan pesawat udara, tabrakan, kebakaran,
kecelakaan kapal laut yang menewaskan banyak orang. Namun ada keanehan,
beberapa anak balita bisa selamat. Kemungkinan ini dikarenakan anak-anak hampir
setiap saat dalam kondisi gelombang theta. Perasaan dekat dengan Tuhan pun akan
terjadi apabila kita dapat memasuki fase gelombang theta. Anda mungkin pernah mengalaminya
saat Anda berdoa, meditasi, melakukan ritual-ritual agama. Dengan dasar inilah
“GOD SPOT” ditemukan.

Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang memiliki amplitudo yang besar dan frekwensi yang rendah, yaitu dibawah 3 hz. Gelombang Delta: Penyembuhan, Tidur Sangat Nyenyak. Kondisi Delta (0.5-4 Hz), saat gelombang otak semakin melambat, sering dihubungkan dengan kondisi tidur yang sangat dalam. Beberapa frekuensi dalam jangkauan Delta ini diiringi dengan pelepasan hormon pertumbuhan manusia (Human Growth Hormone), yang bermanfaat dalam penyembuhan. Kondisi Delta, jika dihasilkan dalam kondisi terjaga, akan menyediakan peluang untuk mengakses aktivitas bawah sadar, mendorong alirannya ke pikiran sadar. Kondisi Delta juga sering dihubungkan dengan manusia-manusia yang memiliki perasaan kuat terhadap empati dan intuisi.
Otak Anda
menghasilkan gelombang ini ketika Anda tertidur lelap, tanpa mimpi. Fase Delta
adalah fase istirahat bagi tubuh dan pikiran. Tubuh Anda melakukan proses
penyembuhan diri, memperbaiki kerusakan jaringan, dan aktif memproduksi sel-sel
baru saat Anda tertidur lelap. Gelombang Delta adalah gelombang yang paling
rendah pada otak anda, otak tidak akan pernah mencapai frekwensi 0 hz, karena
jika otak anda dalam kasus ini Anda akan mati!
Pandangan
keliru yang selama ini ada dalam benak banyak orang adalah otak hanya
menghasilkan satu jenis gelombang pada suatu saat. Saat kita aktif berpikir
kita berada pada gelombang beta. Kalau kita rileks kita berada di alfa. Kalau
sedang melamun, kita di theta. Dan, kalau tidur lelap kita berada di delta.
Pandangan itu salah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada suatu saat, pada
umumnya, otak kita menghasilkan empat jenis gelombang secara bersamaan,
namun dengan kadar yang berbeda. Misalnya dalam kondisi tidur, otak kita lebih
banyak memproduksi gelombang delta, tapi tetap memproduksi theta, alpha dan
beta walaupun kadarnya sedikit.
Setiap
orang punya pola gelombang otak yang unik dan selalu konsisten. Keunikan itu tampak
pada komposisi jenis gelombang pada saat tertentu. Komposisi gelombang otak itu
menentukan tingkat kesadaran seseorang. Meditasi adalah salah satu cara paling
kuno untuk mengatur pola gelombang otak. Sedangkan bagi masyarakat modern yang
sibuk, teknologi Brainwave Entrainment menjadi salah satu cara favorit
untuk mengatur pola gelombang otak agar sesuai dengan kebutuhan.
Sebenarnya,
selain 4 jenis gelombang yang kami sebutkan diatas (Delta, Theta, Alpha dan
Beta) masih ada gelombang otak yang lebih tinggi yaitu Gamma dengan frekuensi
40-99 Hz, HyperGamma dengan frekuensi tepat 100 Hz dan gelombang Lambda dengan
frekuensi tepat 200 Hz. Menurut Dr. Jeffrey. D. Thompson, dari Center for
Acoustic Research, gelombang HyperGamma dan Lambda berhubungan dengan
kemampuan supranatural, metafisika atau paranormal.
Sedangkan Gelombang
Gamma terjadi ketika seseorang mengalami aktifitas mental yang sangat
tinggi, misalnya sedang berada di arena pertandingan, perebutan kejuaraan,
tampil dimuka umum, sangat panik, ketakutan, terburu-buru karena dikejar
deadline pekerjaan atau keadaan lain yang sangat menegangkan bagi orang
tersebut.

Gambar 2. Peletakan Elektroda Pencatat
-
Sebelum melakukan prosedur perekaman EEG sebaiknya diketahui
Standard Minimal.
-
Perekaman EEG menurut The American EEG Society Guidelines in EEG, yaitu
memakai minimal 16 channel yang bekerja secara simultan. Setiap area di otak
bisa memberikan pola yang sama atau berbeda pada waktu yang bersamaan, dan
menurut pengalaman diperlukan perekaman pada minimal 8 area di otak secara
simultan untuk mendapatkan distribusi pola EEG. Perekaman dengan 8 channel
secara simultan diperkirakan cukup mencakup permukaan otak untuk menghindari
misinterpretasi. Memakai minimal 17 elektrode pencatat. Semua elektroda ini
harus mencakup area frontal, central, parietal, oksipital, temporal, auricular
atau mastoid, vorteks dan elektroda ground.
-
Kedua system monopolar (referensial) dan bipolar (diferensial)
harus digunakan secara rutin. Setiap system montage mempunyai keunggulan dan
kekurangan, sehingga penggunaan kedua system sekaligus adalah esensial untuk
mendapatkan informasi yang akurat.
-
Harus ada prosedur buka tutup mata. Aktifitas alfa dapat memberi
informasi tentang fungsi abnormal otak. Aktifitas paroksismal dapat pula
dicetuskan oleh prosedur ini.
-
Mesin EEG harus dikalibrasi di awal dan di akhir rekaman.
Perubahan setting alat selama perekaman harus dicatat.
- Lama perekaman minimal 15-20 menit pada
penderita sadar. Bila ada prosedur stimulasi fotik, hiperventilasi dan tidur
maka lama perekaman harus ditambah. EEG adalah sample waktu dari kehidupan
seseorang, dan waktu 20 menit adalah waktu yang sangat singkat untuk menarik
suatu kesimpulan dari suatu kerja atau suatu fungsi otak seseorang. Oleh karena
itu semakin lama perekaman maka semakin besar kemungkinan kita untuk menemukan
abnormalitasnya.

Elektroda EEG ukurannya lebih kecil daripada elektroda
ECG. Elektroda EEG dapat diletakkan secara terpisah pada kulit kepala
atau dapat dipasang pada penutup khusus yang dapat diletakkan pada kepala
pasien.
Gambar 3.
Elektroda EEG
Untuk meningkatkan kontak listrik antara
elektroda dan kulit kepala digunakan elektroda jelly atau pasta.
Bahan elektroda yang umumnya digunakan adalah perak klorida. EEG direkam dengan
cara membandingkan tegangan antara elektroda aktif pada kulit kepala dengan
elektroda referensi pada daun telinga atau bagian lain dari tubuh. Tipe
merekam ini disebut monopolar. Tetapi tipe merekam bipolar lebih populer
dimana tegangan dibandingkan antara dua elektroda pada kulit kepala. Berikut
ini diperlihatkan blok diagram dari peralatan EEG.
Gambar 4. Blok Diagram Peralatan
EEG
a.
Amplifier
Amplifier digunakan karena EEG harus memiliki penguatan yang tinggi dan
karakteristik noise yang rendah sebab amplitudo tegangan EEG sangat rendah.
Amplifier yang digunakan harus bebas dari interferensi sinyal dari kabel
listrik atau dari peralatan elektronik yang lain. Noise sangat berbahaya di
dalam kerja EEG karena gelombang elektroda yang dilekatkan pada kulit kepala
hanya beberapa mikrovolt ke amplifier. Amplifier digunakan untuk meningkatkan
amplitudo hingga beratus-ratus bahkan beribu-ribu kali dari sinyal yang lemah
yang hanya beberapa mikrovolt. Rangkaian dalam sederhana dari amplifier EEG
diperlihatkan pada Gambar 3.
b.
Kontrol Sensitivitas
Keseluruhan
sensitivitas dari sebuah alat EEG adalah penguatan dari amplifier
dikalikan dengan sensitivitas dari alat penulisan. Jika sensitivitas alat
penulisan adalah 1 cm/V, amplifier harus mempunyai keseluruhan penguatan
20.000 untuk 50 μV sinyal untuk memantulkan untuk menghasilkan nilai
penguatan diatas.
Langkah-langkahnya adalah kapasitor digabungkan. Sebuah alat EEG
mempunyai dua tipe dari kontrol penguatan. Pertama adalah variabel kontinu dan
digunakan untuk menyamakan sensitivitas semua channel. Kedua adalah kontrol
beroperasi sejalan dan dimaksudkan untuk meningkatkan atau mengurangi
sensitivitas dari suatu channel oleh sesuatu yang dikenal. Kontrol ini
biasanya dikalibrasi dalam desibel. Penguatan amplifier normalnya diset
sehingga sinyalnya sekitar 200 μV dipantulkan pena diatas daerah
linearnya.
c.
Filter
Ketika direkam oleh elektroda, EEG mungkin berisi
kerusakan otot dalam kaitannya dengan kontraksi dari kulit kepala dan
otot leher. kerusakannya besar dan tajam sehingga menyebabkan kesulitan besar
dalam klinik dan interpretasi otomatis EEG. Cara paling efektif untuk
mengurangi kerusakan otot adalah dengan menyarankan pasien untuk rileks, tapi
ini tidak selalu berhasil. Kerusakan ini umumnya dihilangkan menggunakan low
pass filter. Filter pada alat EEG mempunyai beberapa pilihan posisi yang
biasanya ditandai dengan tetapan waktu. Suatu nilai satuan tetapan waktu
yang diset untuk kontrol frekuensi rendah adalah 0,03; 0,1; 0,3; dan 1,0 detik.
Tetapan waktu ini sesuai dengan 3 dB menunjuk pada frekuensi 5,3; 1,6; 0,53;
dan 0,16 Hz. Di atas frekuensi cut-off dan dikontrol dengan filter high-
frekuensi. Beberapa nilai dapat dipilih, diantaranya adalah 15, 30, 70, dan 300
Hz.
d.
Sistem Penulisan
Sistem
penulisan pada EEG umumnya menggunakan sistem ink writing tipe
direct-writing ac recorder yang menyediakan respon frekuensi hingga 60 Hz pada
40 mm puncak ke puncak. Tipe umum dari direct-recorder adalah tipe stylus yang
langsung menulis pada kertas yang digerakkan di bawahnya. Pada umumnya di
dalamsistem direct-writing recorder, digunakan galvanometer yang mengaktifkan
lengan penulis yang disebut pen atau stylus.
Mekanismenya
dimodifikasi dari pergerakan D’Arsonval meter. Sebuah kumparan dari kawat tipis
berputar pada suatu bingkai aluminium segi-empat dengan ruang udara antara
kutub suatu magnet permanen. Poros baja yang dikeraskan dikaitkan dengan
bingkai kumparan sedemikian sehingga kumparan berputar dengan friksi minimum.
Paling sering, jewel dan poros digantikan oleh taut- band sistem. Suatu pen
ringan terikat dengan kumparan. Spring berkait dengan bingkai mengembalikan pen
dan kumparan selalu ke suatu titik acuan. Ketika listrik mengalir sepanjang
kumparan, suatu medan magnet timbul yang saling berhubungan dengan medan magnet
dari magnet permanen. Hal itu menyebabkan kumparan mengubah sudut
posisinya seperti pada suatu motor listrik. Arah perputaran tergantung dari
arah aliran arus di dalam kumparan. Besar defleksi dari pen adalah sebanding
dengan arus yang mengalir melalui kumparan.
Penulisan stylus dapat mempunyai tinta di ujungnya atau dapat mempunyai
suatu ujung yang menjadi kontak dengan suatu sensitif elektro, tekanan yang
sensitif atau panas kertas sensitif. Jika suatu penulisan lengan dari panjang
yang ditetapkan digunakan, sumbu koordinat akan menjadi kurva. Dalam rangka
mengkonversi kurva linier dari ujung penulisan ke dalam kurva gerak lurus,
berbagai mekanisme telah dipikirkan untuk mengubah panjang efektif dari
lengan penulisan sehingga bergerak ke tabel perekaman. Instrumen taut-band
lebih disukai dibandingkan dengan instrumen poros dan jewel karena lebih
menguntungkan untuk meningkatkan sensitivitas listrik, mengeliminasi friksi,
lebih baik pengulangannya dan meningkatkan daya tahannya.
e.
Noise
Amplifier EEG dipilih untuk level minimum derau yang
dinyatakan dalam kaitan dengan ekuivalen tegangan masuk. Dua mikrovolt sering
dinyatakan dapat diterima oleh perekam EEG. Noise berisi komponen dari semua
frekuensi dan perekaman noise dapat meningkatkan bandwith dari sistem. Oleh
karena itu, penting untuk membatasi bandwith yang dibutuhkan untuk menghasilkan
sinyal.
f.
Penggerak Kertas
Hal ini disediakan oleh suatu motor sinkron. Sebuah
mekanisme penggerak kertas yang stabil dan akurat perlu dan normal untuk
mempunyai beberapa kecepatan kertas yang tersedia untuk dipilih. Kecepatan pada
15, 30, dan 60 mm/s penting. Beberapa mesin juga menyediakan kecepatan di luar
daerah ini.
g.
Saluran
EEG direkam secara serempak dari sebuah susunan yang
terdiri atas banyak elektroda. Elektroda dihubungkan untuk memisahkan amplifier
dan sistem penulisan. Mesin EEG komersial dapat memiliki sampai 32
saluran, walaupun 8 atau 16 saluran lebih umum.

Aplikasi yang penting dari EEG multichannel adalah
mendapatkan lokasi dari fokus epileptic (titik kecil pada otak dimana aktivitas
abnormal berasal dan menyebarkan aktivitas abnormal itu ke bagian lain dari
otak) atau tumor, yang tidak dapat kelihatan dengan X-ray atau CT-scan di
kepala.
Gambar 5. EEG
Multichannel
Setiap kertas horizontal ditempatkan sesuai dengan
pasangan elektroda pada kulit kepala pasien, membentuk kisi-kisi yang tetap
seperti pola. Dengan memberi tanda di channel mana gelombang abnormal
terjadi (biasanya ditandai dengan tanda merah), seorang ahli neurologi
dapat menduga pada bagian mana dari otak keabnormalan itu berada. Hal ini
sangat sulit dilakukan jika jumlah dari channel yang abnormal itu besar atau
kemungkinan perubahan itu kompleks. Lokasi bidimensional yang tepat dari fokus
epileptic atau tumor sangat tidak mungkin untuk diketahui. Jadi, untuk mengatasi
hal tersebut digunakan komputer untuk menganalisa sinyal-sinyal EEG

Mendapatkan
rekaman EEG yang baik dan benar adalah salah satu dari tujuan utama dari
pemeriksaan EEG selain interpretasi yang benar. EEG adalah alat untuk menunjang
tegaknya diagnosa, selama kita dapat memperoleh rekaman yang baik dan benar.
Rekaman yang tidak baik justru akan menyesatkan tegaknya diagnosa. Ada pepatah
yang mengatakan “Bad EEG
is worse than no EEG at all”.

Penempatan
elektroda di kulit kepala mengikuti sistem yang sudah ditentukan yaitu
sistem 10-20, dengan melihat kode huruf yang menyatakan lokasi dan angka
ganjil menunjukan sisi kiri serta angka genap menunjukan sisi kanan.
Penempatan 1elektroda yang tepat dan baik merupakan syarat utama untuk
mendapatkan hasil rekaman EEG yang baik dan dapat dipercaya. Disamping
itu kebersihan kulit kepala, kondisi elektroda, mesin EEG dan kepatuhan
anak saat perekaman juga sangat berpengaruh untuk mendapatkan hasil yang
baik. Hans Berger menyatakan bahwa otak manusia mempunyai aktivitas
listrik yang kontinyu dan hal ini bisa direkam.
Alat perekam EEG ini biasanya memerlukan
elektroda (lempengan besi kecil) yang dilekatkan ke permukaan kulit
kepala dengan menggunakan gel yang menghantarkan aliran listrik. Amplifier yang
cukup kuat digunakan untuk meningkatkan amplitudo hingga beratus-ratus bahkan
beribu-ribu kali dari sinyal yang lemah (sinyalnya beberapa mikrovolt). Suatu
alat yang disebut Galvanometer yang mempunyai tinta pena yang ujungnya bertugas
untuk menulis pada kertas khusus yang bergerak kontinyu dengan kecepatan tetap
yang telah diatur sebelumnya, Hasilnya berupa gelombang. Satu pasang dari
elektroda biasanya membentuk satu channel dimana alat perekam EEG sangat
bergantung pada hal ini dan EEG dapat membentuk 8 – 40 channel yang terekam
secara paralel. Ini disebut alat perekam EEG multichannel. Sejak dari penemuan
alat ini, dapat diketahui bahwa karakteristik dari aktivitas EEG ini dapat
berubah-ubah di berbagai situasi, utamanya pada saat sadar, istirahat, tidur,
dan mimpi, dimana terjadi perubahan gelombang otak baik frekuensi maupun
amplitudonya dan gelombang-gelombang itu diberi nama seperti alfa, beta, theta,
dan delta. Utamanya sifat seseorang juga dapat mengubah pola gelombang di
bagian-bagian yang berbeda dari otak. EEG juga digunakan di bidang neurologi
dan psikiatri, utamanya untuk mendiagnosa penyakit otak, seperti epilepsi
(gangguan serius yang disebabkan oleh adanya aktivitas yang terganggu di
neuron), gangguan tidur, dan tumor otak.

Kalangan kedokteran
menggunakan sinyal EEG untuk diagnosa penyakit yang berhubungan dengan kelainan
otak dan kejiwaan. Walaupun penggunaan teknik modern seperti CT Scan dan
Magnetic Resonance Imaging (MRI) dapat memeriksa otak, namun EEG tetap berguna
mengingat sifatnya yang non-destruktif, dapat digunakan secara on line dan
sangat murah harganya dibandingkan kedua metoda. Disamping keunggulan lain,
sinyal EEG dapat mengidentifikasi kondisi mental dan pikiran, serta menangkap
persepsi seseorang terhadap rangsangan luar.

Berikut fungsi EEG :
A.
Mendiagnosis epilepsi dan tanda-tandanya.
B.
Mengecek permasalahan pada orang yang mengalami kehilangan kesadaran.
C.
Mencari tahu apakah seseorang dalam keadaan koma.
D.
Mempelajari penyebab susah tidur.
E.
Melihat aktivitas otak ketika seseorang menerima obat anestesi selama
operasi otak.
F.
Membantu orang yang memiliki masalah psikis, seperti rasa gugup, dan
kesehatan mental.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah yang kami susun maka
kami menarik kesimpulan yaitu :
Pendekatan dalam
kurikulum adalah asumsi atau pandangan mengenai hal ihwal pembelajaran.
Meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
pembelajaran, seperangkat mata pelajaran, atau yang lebih meluasnya lagi
seluruh kegiatan dalam sebuah pembelajaran baik formal maupun non formal.
Pendekatan
saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar
peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui
tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),
merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data
dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.
Belajar berdasarkan
masalah adalah interaksi antara stimulus dengan respon, merupakan hubungan
antara dua arah belajar dan lingkungan. Lingkungan memberikan masukan kepada siswa
berupa bantuan dan masalah, sedangkan system syaraf otak berfungsi menafsirkan
bantuan itu secara efektif sehingga masalah yang dihadapi dapat diselediki,
dinilai, dianalisis, serta dicari pemecahannya dengan baik.
Pendekatan Science,
Technology and Society (STS) merupakan gabungan antara pendekatan konsep,
keterampilan proses, Inkuiri dan diskoveri serta pendekatan lingkungan.
Pembelajaran
terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan
beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.
B.
Saran
Sebaiknya mahasiswa dari jurusan pendidikan ipa yang
nantinya akan menjadi tenaga didik harus bisa memahami berbagai pendekatan,
agar dapat memahami dan menggunakannya secara baik dan benar untuk membantu
siswanya dalam memaksimalkan potensi yang siswa miliki.
DAFTAR PUSTAKA

Internet :
(http://lailafathimah.blogspot.co.id/2014/09/pengembangan-kurikulum-berbasis-kopetensi.html) Akses ; 18 September 2015

Internet :
(http://ekijuniarto.blogspot.co.id/2012/11/pengajaran
berdasarkan masalah.html) Akses 18 September 2015

Internet :
Akses 18 September 2015

Internet : (http://indahanggungalura.blogspot.co.id/2014/04/makalah
pendekatan scientific.html) Akses 18 September 2015

Internet:

Internet :
https://zonaliakimiapasca.wordpress.com/2008/04/01/pendidikan/pendekatan-sosial-teknologi-masyarakat-stm/.html).
Akses 18
September 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar